add url

Sejarah Hari Ini (11 Agustus): Meksiko Pupus Impian Brasil

11 Agustus 2012 atau tepat setahun lalu tak ada yang menyangka Meksiko bisa menggulingkan prediksi banyak kalangan di final Olimpiade London. El Tricolor-julukan Meksiko- secara mengejutkan menggondol medali emas untuk kali pertama di Olimpiade.
Tidak banyak, bahkan mungkin nyaris tak ada yang menjagokan tim besutan Luis Fernando Tena menembus final turnamen empat tahunan tersebut. Apalagi, Meksiko tak mengawali kompetisi dengan hasil maksimal, hanya bermain imbang tanpa gol melawan Korea Selatan.


Tapi Meksiko, yang tanpa diperkuat salah satu bintang mereka striker Manchester United Javier "Chicharito" Hernandez, menyelesaikan dua partai sisa dengan gemilang. Dua kontestan lainnya di Grup B: Gabon dan Swiss dilibas dengan skor masing-masing 2-0 dan 1-0. El Tri pun memuncaki klasemen dengan raihan tujuh angka, unggul dua dari Korsel yang finis runner-up.

Perjalanan berat pun dilakoni Giovani dos Santos cs di babak perempat-final. Menghadapi Senegal, runner-up Grup B, wasit Mark Clattenburg harus memperpanjang pertandingan hingga 2x15 menit setelah keunggulan 2-0 Meksiko hingga menit 62 buyar gara-gara gawang Jose de Jesus Corona kebobolan dua kali dalam waktu tujuh menit oleh Konate (69') dan Balde (76').

Dua gol dari Dos Santos dan Herrera di masa perpanjangan waktu pun disambut suka cita tidak hanya oleh para pemain, tapi juga suporter yang menyaksikan langsung pertandingan di Wembley.

Meksiko, yang tidak masuk daftar unggulan sejak awal turnamen digelar, penuh percaya diri menaklukkan kekuatan Asia Jepang dengan skor meyakinkan 3-1. Padahal El Tri harus tertinggal lebih dulu di menit 12 saat pemain Borussia Monchengladbach Yuki Otsu menjebol gawang Corona. Spirit kuat serta tampil tanpa tekanan membuat Meksiko mampu membalikkan keadaan oleh gol-gol Marco Fabian, Oribe Peralta dan Javier Cortes.

Seluruh pendukung Meksiko lalu harap-harap cemas menanti pertandingan semifinal lainnya antara Korea Selatan dan Brasil yang digelar beberapa saat kemudian setelah laga El Tri rampung. Hasilnya sesuai prediksi, gol Romulo dan dua dari Leandro Damiao memastikan Selecao menyegel satu tempat di partai final, setelah membekuk Korsel tiga gol tanpa balas.

Brasil ketika itu dihuni para pemain papan atas, bahkan sebagian besar di antara mereka mereka klub-klub elite Eropa seperti Thiago Silva, Marcelo, Rafael da Silva, Juan Jesus, Hulk dan Alexandre Pato. Belum lagi bakat-bakat besar lainnya seperti Ganso, Lucas dan tentu saja, Neymar.

Namun, optimisme tinggi ditebar Meksiko sebelum pertandingan. "Kami tidak akan menyerah kepada Brasil. Kami adalah tim yang kuat dan kami memiliki banyak pemain hebat. Itu akan menjadi modal kami menyingkirkan Brasil," tegas Peralta.

Siapa sangka, dengan modal semangat dan keyakinan El Tri justru mampu menjinakkan Brasil yang diharapkan mampu mengakhiri penantian panjang menyabet gelar pertama di ajang Olimpiade.

Lebih dari 80 ribu suporter yang memadati Stadion Wembley terhenyak ketika Peralta, penyerang andalan Santos Laguna, membobol gawang Gabriel saat pertandingan baru berjalan 30 detik. Peralta dengan dinginnya memanfaatkan blunder fatal pemain belakang Selecao Rafael, lalu melepaskan tembakan terarah ke pojok kiri gawang.
Kami tidak akan menyerah kepada Brasil. Kami  tim kuat dan memiliki banyak pemain hebat. Itu akan menjadi modal kami menyingkirkan Brasil  (Oribe Peralta)
Tertinggal satu gol, Brasil terus menyerang demi menyeimbangkan kedudukan. Tapi Meksiko cerdik memanfaatkan situasi ini dengan melancarkan serangan balik sehingga mereka mendapat tendangan bebas. Marco Fabian menjadi eksekutor free kick dari sisi kanan mengarahkan bola ke area terlarang. Peralta yang tak mendapat kawalan ketat mampu melepaskan sundulan yang gagal dibendung Gabriel. 2-0 untuk Meksiko.

Tim Samba hanya mampu memperkecil ketinggalan saat injury time melalui tendangan Hulk. Sisa dua menit pertandingan menjadi momen yang menegangkan buat para pendukung Meksiko, apalagi Brasil menggempur habis-habisan pertahanan tim kesayangan mereka demi memaksakan hasil imbang sehingga bisa memperpanjang asa di babak tambahan waktu.

Tapi sontak para pemain di pinggir lapangan serta ofisial pertandingan dari kubu Meksiko berhamburan ke lapangan setelah wasit Clattenburg (lagi) meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Tak ada gol tambahan dari Tim Samba sehingga Meksiko berhak berdiri di podium tertinggi dengan kalungan medali emas di dada mereka.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Follow Kami