Kedua tim saling berhadapan di fase grup dengan kemenangan untuk Prancis. Reuni di babak empat besar ini tersaji dengan pertandingan yang berjalan terbuka dan menarik. Prancis menampilkan para pemain muda berbakat mereka, sedangkan Ghana tak mengurangi semangat bermain terbuka yang selalu diperagakan sejak awal turnamen.
Setelah sejumlah peluang uang diperoleh kedua tim, Prancis membuka keunggulan semenit sebelum turun jeda. Florian Thauvin bertukar umpan dengan Yaya Sanogo sebelum melejit meninggalkan pemain belakang Ghana dan kiper Eric Antwi. Bola diceploskan dengan ringan ke dalam gawang kosong.
Keunggulan itu terasa pantas karena Prancis memegang kendali pertandingan. Lucas Digne dan Jean-Christophe Bahebeck memaksa Antwi melakukan penyelamatan. Begitu pula upaya Sanogo yang diselamatkan sang penjaga gawang The Black Satellites dengan gerakan refleks cemerlang.
Namun, Ghana memberikan perlawanan sengit. Ebenezer Assifuah menyamakan kedudukan saat pertandingan babak kedua baru berjalan dua menit. Ghana kemudian melancarkan ancaman beruntun melalui Frank Acheampong dan Michael Anaba. Beruntung kiper Prancis Areola tampil cemerlang dengan mementahkannya.
Gol penentu keunggulan Prancis dipersembahkan Thauvin. Sayap cepat yang dimiliki Lille ini beraksi dari sektor kiri pertahanan lawan. Mendapat sudut tembak, Thauvin melepaskan tembakan kaki kiri ke arah tiang dekat. Kiper pengganti Michael Sai tak kuasa menggapainya.
Serbuan Ghana kian menjadi-jadi. Apalagi setelah Samuel Umtiti memperoleh kartu kuning kedua karena menampar wajah Asifuah dalam sebuah perebutan bola. Gol yang dicari Ghana tak kunjung tiba meski Yiadom Boakye sudah dimasukkan guna menambah gedoran tim.
Untuk kali pertama dalam sejarah Prancis menembus final Piala Dunia U-20, sedangkan Ghana harus puas berlaga memperebutkan medali perunggu.
No comments:
Post a Comment