Gelombang protes di kota-kota besar Brasil tidak lepas dari perhatian para pesepakbola.

Juninho Pernambucano meminta agar para pemain timnas Brasil yang tampil di Piala Konfederasi menunjukkan dukungan nyata atas aksi protes masyarakat yang merebak sejak turnamen dimulai akhir pekan lalu.

Brasil membuka Piala Konfederasi dengan melipat Jepang 3-0, tapi berita kemenangan itu bersaing dengan berita-berita aksi demonstrasi di kota-kota besar Brasil mendesak agar Pemerintah memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Tiga turnamen besar, yaitu Piala Konfederasi, Piala Dunia, dan Olimpiade, dianggap hanya menghambur-hamburkan uang negara. Padahal, uang itu bisa digunakan untuk memperbaiki sistem kesehatan dan pendidikan. Bahkan muncul pula seruan agar turis mancanegara tidak mengunjungi Brasil ketika Piala Dunia digelar tahun depan.

Seakan mewakili para pemain Brasil lain di garis depan, Juninho meminta agar para pemain timnas menunjukkan perhatian atas isu sosial politik itu dengan berdiri membelakangi bendera ketika lagu kebangsaan diperdengarkan sebelum pertandingan melawan Meksiko, Rabu (19/6) malam ini.

"Dari Amerika Serikat, saya terus memantau berita tentang aspirasi masyarakat," tulis Juninho, yang kini membela New York Red Bulls, melalui Facebook.

"Saya rasa sepakbola harus ikut berperan serta. Ini menjadi kesempatan besar bagi para pemain bahwa mereka juga yakin Brasil bisa menjadi
lebih baik dengan mendukung aksi protes damai dan tidak melupakan kesulitan serta penderitaan masyarakat."

"Mari membelakangi bendera saat menyanyikan lagu kebangsaan pada pertandingan Meksiko sehingga para pemain menunjukkan kalau sepakbola tidak lebih penting daripada masyarakat. Itu menjadi tanda solidaritas pada saat masyarakat berharap adanya perubahan."

Para anggota Selecao paham dengan isi perjuangan masyarakat dalam aksi protes tersebut, meski seperti dibilang pelatih Luiz Felipe Scolari bahwa tugas utama tim adalah bertanding.

"Warga negara berhak menyampaikan pendapat mereka. Ini sebuah cara menyampaikan keinginan dan memperbaiki situasi negara ini. Para pendemo berjuang memperbaiki kesehatan dan pendidikan. Kami harus bersatu. Kami harap kami bisa mencapai konsensus dan masa depan menjadi lebih baik," ujar David Luiz.

Dani Alves juga bersuara, "Keteraturan dan Kemajuan tanpa kekerasan untuk Brasil yang lebih baik, damai, sebuah masyarakat dengan pendidikan, kesehatan, kejujuran, dan kebahagiaan."

"Ayo berbaris bersama, Brasil. Saya mencintai masyarakat saya dan saya akan selalu mendukung kalian," bilang Dante.

Sementara, Hulk mengatakan, "Banyak orang berpikir pemain hanya memikirkan sepakbola. Tapi kami tahu apa yang terjadi. Kami tahu mereka berhak menggelar protes di negara ini dan banyak hal yang bisa diperbaiki."

Kaka yang tidak dipanggil untuk mengikuti Piala Konfederasi juga ikut menanggapi, "Raksasa tidur membuktikan kekuatannya tanpa kekerasan demi kebaikan Brasil!"

Terakhir, Scolari memberikan pendapatnya.

"Selecao milik masyarakat, kami lah masyarakat itu sendiri. Saya rasa kami harus memberikan mereka apa yang paling mereka harapkan dari kami sehingga tim ini terus berkembang dan Brasil menjadi lebih baik. Kami harus melakukannya di lapangan, tapi di area lain kami tidak memiliki kekuasaan," pungkas sang pelatih.

Untuk mencegah dampak demonstrasi terhadap kelangsungan Piala Konfederasi, Pemerintah Brasil menugaskan satuan khusus kepolisian guna menjaga keamanan di enam kota penyelenggara.